Ketika Etika hanya sekedar formalitas semata, sedikit catatan harian tentang pelanggaran etika semakin banyak dilakukan dan menjadi hal yang dianggap lazim oleh banyak kalanagan masyarakat. Sejak awal Oktober hingga 6 Oktober kita seperti terbiasa dengan hal - hal seperti yang melanggar etika :
1 OKTOBER
- Kondisi lalu lintas di Jalan K.H Noer Ali ( Persimpangan antara Mega Mall Bekasi dan kawasan niaga di Bekasi ) banyak dianatara pengendara kendaraan terlebih pengendara roda dua yang hanya mementingkan diri mereka sendiri. Kebiasaan tidak tertib sudah biasa, Intansi terkait telah menyediakan RHK ( ruang henti Khusus Kendaraan Bermotor ) untuk roda dua dimana disediakan untuk kendaraan roda dua tetapi pada kenyataannya pengendara motor melewati RHK dan melebihi garis putih yang sungguh membahayakan pengguna jalan lain
2 OKTOBER
- Lagi - lagi kondisi lalu lintas yang menjadi perhatian saya, pada saat saya berkendara di jalan TOL sepertinya kondisi bahu jalan sudah tidak hanya untuk darurat tetapi pengguna jalan menjadikan bahu jalan di jalan TOL sebagai jalan alternatif untuk menghindari macet tetapi yang ada hanya menambah kepadatan dan kemacetan.
3 OKTOBER
- Akhir pekan semakin dekat dan kondisi di tempat perbelanjaan pun semakin penuh dan ramai oleh pengunjung. Berkunjung untuk berbelanja di sebuah vendor ( sebut saja Mataharipagi) kita melihat banyak kaum hawa khususnya ibu - ibu yang sering sekali tidak membudidayakan kebiasaan mengantri. Ini menyebabkan antrian yang tidak tertib dan menyebabkan penumpukan pengantri
4 OKTOBER
- Akhir pekan telah datang dengan hari raya Idul Adha yang berbeda antara Muhammadiah dan Pemerintah. Hari Raya Idul Adha di hari sabtu seperti terbiasa dengna fenomena pembagian hewan kurban kepada yang membutuhkan berlangsung sangat tidak tertib. Kebanyakan penerima kurban yang hanya mengincar jatah kurban sering disalah gunakan untuk dijual lagi ataupun sebatas hanya mengumpulkan untuk digunakan sendiri tanpa berbagi dengan tetangga sekitar. hal ini sangat miris ketika kita hanya mementingkan ego dan melupakan etika yang ada pada masyarakat
5 OKTOBER
- Tiada Akhir pekan tanpa kemacetan hal ini seakan telah mendaji rutinitas yang tiada akhir di kota Bekasi atau daerah penyangga ibu kota lainnnya. Pada akhir pekan saya mengisi kegiatan dengan olah raga sore di sekitaran taman surapati. Disana saya melihat banyaknya muda- mudi yang menyalah gunakan fasilitas umum untuk berbuat asusila. Walaupun masih dalam konteks "sedikit berlebihan" tetapi tetap saja menjadi risih bagi masyarakat Indonesia yang sangat kental dengan tata krama timur
6 OKTOBER
- Hari senin diawal pekan saya beraktivitas seperti biasa dengan menggunakan alat transportasi kereta. Saya melihat perjuangan orang - orang yang bersungguh - sungguh dalam mencari ilmu dan nafkah tetapi masih saja banyak orang yang tidak menghargai hak orang lain. Banyak Ibu dan Bapak yang lansia ikut bergencat - gencatan tanpa ada sedikit toleransi dari yang "muda" begitu ironis memang melihat kenyataan ini. Setidaknya kita harus mulai berjiwa besar untuk mereka karena kita akan menjadi seperti mereka nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar